Windows 7 (sebelumnya berkodekan Blackcomb atau Vienna) merupakan versi selanjutnya Microsoft Windows yang akan menggantikan Windows Vista.Microsoft mengumumkan bahwa pengembangan Windows 7 akan berjalan dalam tiga tahun.Versi klien dari Windows 7 akan dirilis dalam versi 32-bit dan 64-bit walaupun versi servernya (yang akan menggantikan Windows Server 2008) akan dirilis hanya dalam versi 64-bit.
Rancangan Windows 7 akan memudahkan orang berpindah antara membuka windows, files dan aplikasi.Rancangan tersebut juga diharapkan akan memberi pemakai komputer pribadi akses ke file yang belum lama digunakan, dan membuat jaringan kerja rumah jadi lebih otomatis, demikian yg dikatakan Microsoft.
Kemungkinan besar, Windows 7, pengganti Windows Vista, dijadwalkan memasuki peluncuran perdana awal 2010.
Berikut adalah kelebihan-kelebihan windows seven yang dipamerkan Professional Developers Conference (http://www.microsoftpdc.com/) sebuah konferensi untuk para developer :
1. Lebih Cepat dan Stabil dari pada windows Vista.
Windows 7 ini memiliki performa yang lebih stabil dari pada windows vista.
Windows 7 juga lebih responsif dan lebih hemat dalam penggunaan baterai.
2. Anda dapat memilih Jaringan Wireless Hanya dengan 1 klik dari system tray.Mempunyai langkah yang praktis dalam memilih jaringan wireless yaitu anda dapat memilih Jaringan Wireless hanya dengan 1 klik dari system tray
3. Menampilkan pesan peringatan jika ada perubahan dalam komputer anda.
System akan menampilkan laporan jika terjadi perubahan terhadap komputer anda.Akan menampilkan pesan peringatan saat system komputer anda ada yang berubah dan anda juga dapat mensetting tingkat privasi tersebut.
Mulai dari “tell me everything” sampai “don’t tell me squad”
4. Tidak adanya sidebar, tetapi mempunyai banyak gadget.
Pada windows 7 tidak adanya sidebar, tetapi gadget-gadget tetap ada dan dapat disetting sesuai keinginan anda.
5. Adanya Library yang dapat mengorganisasikan dokumen anda berdasarkan type.Fitur Windows 7 adalah adanya library yang akan mengorganisasikan dokumen anda berdasarkan type.
Senin, 23 Agustus 2010
MENGATUR PARTISI LINUX
Partisi di Linux sudah kita ketahui, secara umum, distributor menyarankan kita untuk membuat minimal 3 buah partisi. Partisi root (/), partisi /home, dan partisi swap. Ukuran minimalnya pun sudah umum kita ketahui. Disarankan, paling tidak 2Gb untuk root (/), 2x RAM fisik untuk swap dan sisanya untuk /home yang sering menjadi pilihan yang tidak harus ada, mengingat, root (/) akan menampung “segalanya”.
Di Windows, paling tidak kita memerlukan satu partisi, Drive C. Begitu juga di *BSD, dan saya yakin, OS-OS lainnya.
Tetapi, OS bukanlah barang mati. Contohnya Linux, “sejatinya” Linux hanya memerlukan sebuah partisi saja, partisi root (/).
Di dalam root ini akan dibuat direktori-direktori (yang bisa di mount ke partisi tertentu).
Ada kalanya, sistem yang kita miliki miskin memory, maka kita menambahkan partisi baru sebagai swap. Sebaliknya, jika memory RAM kita berlebih, sementara pekerjaan yang ditangani “biasa-biasa” saja, untuk apa partisi swap?
Lalu kita ingin sistem kita lebih aman, agar saat re-install, kita tidak perlu mengkhawatirkan data-data penting kita (yang disimpan di home). Maka kita menyisihkan space hardisk untuk direktori /home.
Jika kita mengelola sebuah sistem yang besar, dengan ber-giga-giga data, kita akan menambahkan hardisk, kemudian setiap direktori di bawah root, semisal /usr kita mount ke hardisk tersebut. Atau malah, hardisknya berada di komputer sebuah jaringan.
Proses ini akan terus berulang seiring mengguritanya sistem kita dan seterusnya.
Kesimpulannya, kita tidak perlu terpaku pada sebuah “formula ajaib” untuk mengatur partisi. Partisi ditambahkan atau tidak tergantung kebutuhan sistem kita.
Malah, bisa jadi, sistem kita akan bertambah “lambat”. Karena setiap mount itu menggunakan resource sistem dan memakan waktu.
Di Windows, paling tidak kita memerlukan satu partisi, Drive C. Begitu juga di *BSD, dan saya yakin, OS-OS lainnya.
Tetapi, OS bukanlah barang mati. Contohnya Linux, “sejatinya” Linux hanya memerlukan sebuah partisi saja, partisi root (/).
Di dalam root ini akan dibuat direktori-direktori (yang bisa di mount ke partisi tertentu).
Ada kalanya, sistem yang kita miliki miskin memory, maka kita menambahkan partisi baru sebagai swap. Sebaliknya, jika memory RAM kita berlebih, sementara pekerjaan yang ditangani “biasa-biasa” saja, untuk apa partisi swap?
Lalu kita ingin sistem kita lebih aman, agar saat re-install, kita tidak perlu mengkhawatirkan data-data penting kita (yang disimpan di home). Maka kita menyisihkan space hardisk untuk direktori /home.
Jika kita mengelola sebuah sistem yang besar, dengan ber-giga-giga data, kita akan menambahkan hardisk, kemudian setiap direktori di bawah root, semisal /usr kita mount ke hardisk tersebut. Atau malah, hardisknya berada di komputer sebuah jaringan.
Proses ini akan terus berulang seiring mengguritanya sistem kita dan seterusnya.
Kesimpulannya, kita tidak perlu terpaku pada sebuah “formula ajaib” untuk mengatur partisi. Partisi ditambahkan atau tidak tergantung kebutuhan sistem kita.
Malah, bisa jadi, sistem kita akan bertambah “lambat”. Karena setiap mount itu menggunakan resource sistem dan memakan waktu.
Jumat, 20 Agustus 2010
BARCODE
1. Sejarah
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.
Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.
Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, tugas dimana mereka semua menjadi universal saat ini. Penggunaannya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID, berusaha sejajar di pasaran AIDS, tapi kesederhanaan, universalitas dan harga rendah kode batang telah membatasi peran sistem-sistem baru ini. Seharga US$0.005 untuk membuat kode barang bila dibandingkan dengan RFID yang masih seharga sekitar US$0.07 hingga US$0.30 per tag.[1]
Kode batang dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Jepang, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui platform smartphone.
2. Kegunaan
Kode batang (barcode) terutama UPC, sudah menjadi bagian penting dalam peradaban modern. Penggunaan yang sudah tersebar luas menjadikan kode batang terus digunakan dan berkembang dengan baik,seperti:
• Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store, sudah menggunakan dan memiliki kode batang UPC. Hal ini sangat membantu dalam melacak seluruh item yang dibeli dengan memunculkan harga dan data yang sebelumnya sudah program.
• Penggunaan pada kartu anggota Ritel (hampir seluruh toko ritel seperti alat olah raga, kosmetik, peralatan kantor, obat, dan factory outlet) untuk mengidentifikasikan konsumen yang menjadi anggota.
• Pelacakan gerakan item, termasuk sewa mobil, bagasi maskapai penerbangan. Sejak tahun 2005, maskapai menggunakan standar IATA 2D kode batang di boarding pass (BCBP).[2]
• Beberapa 2D kode batang embed hyperlink ke halaman web page. Sebuah telepon genggam mampu dapat digunakan untuk membaca kode batang dan browsing situs yang terhubung.
• Pada 1970-an dan 1980-an, perangkat lunak kode sumber ini kadang-kadang dikodekan dalam kode batang dan dicetak di atas kertas.
3. Kategori Berdasarkan Kegunaan
Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:
1. Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.
2. Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
3. Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
4. Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
5. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
6. Barcode untuk keperluan lain.
4.Pembaca Kode Batang
Pada awalnya pembaca kode batang yaitu scanner atau pemindai dibangun dengan dengan mengandalkan cahaya yang tetap dan satu photosensor yang secara manual digosokkan pada kode batang.
Kode batang scanner dapat digolongkan menjadi tiga katagore berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu : Jenis RS-232 kode batang scanner. Jenis ini membutuhkan program khusus untuk mentransfer data input ke program aplikasi. Jenis lain,adalah bercode yang menghubungkan antara komputer dan PS 2 atau AT keyboard dengan menggunakan kabel adaptor. Jenis ketiga adalah USB kode batang scanner, yang merupakan lebih modern dan lebih mudah diinstal perangkat daripada RS-232 scanner, karena scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan kode atau program untuk mentransfer data input ke program aplikasi, ketika anda melacak kode batang datanya dikirim ke komputer seakan-akan telah mengetik pada keyboard.
Cara membaca Kode Batang
• Kode batang terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
• Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis “1”, yang sedang “2”, yang lebih tebal “3”, dan yang paling tebal “4”.
• Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.
Standar kode batang retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
• Kode negara atau kode sistem: 2 digit pertama kode batang menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
• Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
• Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
• Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari kode batang, digunakan untuk verifikasi bahwa kode batang telah dipindai dengan benar.
5. Keuntungan menggunakan kode batang
• Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
• Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
• Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
• Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
• Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
• Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.
Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.
Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, tugas dimana mereka semua menjadi universal saat ini. Penggunaannya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID, berusaha sejajar di pasaran AIDS, tapi kesederhanaan, universalitas dan harga rendah kode batang telah membatasi peran sistem-sistem baru ini. Seharga US$0.005 untuk membuat kode barang bila dibandingkan dengan RFID yang masih seharga sekitar US$0.07 hingga US$0.30 per tag.[1]
Kode batang dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Jepang, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui platform smartphone.
2. Kegunaan
Kode batang (barcode) terutama UPC, sudah menjadi bagian penting dalam peradaban modern. Penggunaan yang sudah tersebar luas menjadikan kode batang terus digunakan dan berkembang dengan baik,seperti:
• Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store, sudah menggunakan dan memiliki kode batang UPC. Hal ini sangat membantu dalam melacak seluruh item yang dibeli dengan memunculkan harga dan data yang sebelumnya sudah program.
• Penggunaan pada kartu anggota Ritel (hampir seluruh toko ritel seperti alat olah raga, kosmetik, peralatan kantor, obat, dan factory outlet) untuk mengidentifikasikan konsumen yang menjadi anggota.
• Pelacakan gerakan item, termasuk sewa mobil, bagasi maskapai penerbangan. Sejak tahun 2005, maskapai menggunakan standar IATA 2D kode batang di boarding pass (BCBP).[2]
• Beberapa 2D kode batang embed hyperlink ke halaman web page. Sebuah telepon genggam mampu dapat digunakan untuk membaca kode batang dan browsing situs yang terhubung.
• Pada 1970-an dan 1980-an, perangkat lunak kode sumber ini kadang-kadang dikodekan dalam kode batang dan dicetak di atas kertas.
3. Kategori Berdasarkan Kegunaan
Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:
1. Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.
2. Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
3. Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
4. Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
5. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
6. Barcode untuk keperluan lain.
4.Pembaca Kode Batang
Pada awalnya pembaca kode batang yaitu scanner atau pemindai dibangun dengan dengan mengandalkan cahaya yang tetap dan satu photosensor yang secara manual digosokkan pada kode batang.
Kode batang scanner dapat digolongkan menjadi tiga katagore berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu : Jenis RS-232 kode batang scanner. Jenis ini membutuhkan program khusus untuk mentransfer data input ke program aplikasi. Jenis lain,adalah bercode yang menghubungkan antara komputer dan PS 2 atau AT keyboard dengan menggunakan kabel adaptor. Jenis ketiga adalah USB kode batang scanner, yang merupakan lebih modern dan lebih mudah diinstal perangkat daripada RS-232 scanner, karena scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan kode atau program untuk mentransfer data input ke program aplikasi, ketika anda melacak kode batang datanya dikirim ke komputer seakan-akan telah mengetik pada keyboard.
Cara membaca Kode Batang
• Kode batang terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
• Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis “1”, yang sedang “2”, yang lebih tebal “3”, dan yang paling tebal “4”.
• Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.
Standar kode batang retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
• Kode negara atau kode sistem: 2 digit pertama kode batang menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
• Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
• Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
• Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari kode batang, digunakan untuk verifikasi bahwa kode batang telah dipindai dengan benar.
5. Keuntungan menggunakan kode batang
• Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
• Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
• Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
• Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
• Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
• Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.
JIKA AKU JATUH CINTA
Bismillahirrahmanirrahim…………
Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku
Pada seseorang yang melabuhkan cintanya
padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk menyintaiMu……………
ya Muhaimin, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku
menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut
padaMu agar tidak terjatuh aku dalam jurang
cinta nafsu................
ya Rabbana, jika aku jatuh hati jagalah hatiku padanya
agar tidak berpaling daripada hatiMu..........
ya Rabbul izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku
pada seseorang yang merindui syahid dijalanMu..........
ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasihMu
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat diseperti malam terakhirMu............
ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasihMu
jangan biarkan aku terlatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang menyeru manusia kepadaMu...........
ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui
kekasihMu jangan biarkan aku melampaui batas
sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan
rindu abadi hanya kepadaMu.........
Amin...........
Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku
Pada seseorang yang melabuhkan cintanya
padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk menyintaiMu……………
ya Muhaimin, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku
menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut
padaMu agar tidak terjatuh aku dalam jurang
cinta nafsu................
ya Rabbana, jika aku jatuh hati jagalah hatiku padanya
agar tidak berpaling daripada hatiMu..........
ya Rabbul izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku
pada seseorang yang merindui syahid dijalanMu..........
ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasihMu
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat diseperti malam terakhirMu............
ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasihMu
jangan biarkan aku terlatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang menyeru manusia kepadaMu...........
ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui
kekasihMu jangan biarkan aku melampaui batas
sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan
rindu abadi hanya kepadaMu.........
Amin...........
Langganan:
Postingan (Atom)